Jakarta - Sejumlah sekolah di Jepang menetapkan aturan baru yang berlaku bagi seluruh murid perempuannya. Aturan tersebut menyoal larangan siswi menata rambut dengan gaya kuncir kuda di sekolah.
Aturan ini mulai terungkap setelah Motoki Sugiyama, salah satu mantan guru SMP di Jepang, membongkar aturan yang didengarnya dari kepala sekolahnya dulu. Alasannya, kata Sugiyama, gaya rambut kuncir kuda dikhawatirkan menarik gairah seksual siswa laki-laki karena tengkuk yang terekspos.
"Mereka (sekolah-sekolah di Jepang) khawatir siswa laki-laki (tertarik) melihat siswa perempuan (berambut kuncir kuda). Sama halnya dengan dengan alasan aturan hanya boleh memakai pakaian dalam warna putih di sekolah," terang dia kepada VICE World News, dikutip Senin (14/3/2022).
Sugiyama kemudian menuturkan, jumlah sekolah yang sudah menerapkan larangan gaya rambut kuncir kuda tersebut masih belum diketahui angka pastinya. Sebab, hingga saat ini belum ada data statistik nasional mengenai hal tersebut,
Namun, menurut survei yang dilakukan pada tahun 2020 seputar aturan sekolah-sekolah di Jepang (https://www.fben.jp/statement/dl_data/2020/0217-03.pdf) menunjukkan, ada sekitar 1 dari 10 sekolah di prefektur Fukuoka telah melarang gaya rambut kuncir kuda bagi murid perempuannya.
Mantan guru yang pernah mengajar di 5 sekolah berbeda di prefektur Shizuoka ini mengaku tidak setuju dengan aturan tersebut. Sayangnya, suara Sugiyama masih termasuk golongan minoritas di sana.
"Saya selalu mengkritik aturan ini. Tetapi karena kurangnya (jumlah) kritikan (yang dilayangkan pada aturan tersebut), aturan tersebut dinormalisasi. Murid perempuan tidak punya pilihan selain menerimanya," ungkap dia.
Setelah mengabdi sebagai guru selama 11 tahun, Sugiyama akhirnya memutuskan untuk membongkar segala aturan yang dinilainya tidak masuk tersebut di mantan sekolah-sekolahnya bernaung dulu.
Pada Juni 2021 lalu. kecaman dari orang tua murid mulai digaungkan. Mereka meminta pemerintah Jepang untuk merevisi peraturan dewan pendidikan prefektur. Namun, tidak semua institusi pendidikan mengikuti arahan tersebut.
"Banyak sekolah mengabaikan pemberitahuan yang tidak mengikat secara hukum atau yang tidak memiliki beban hukuman," tutur Sugiyama, seperti dilaporkan dari The New York Post.
Sebetulnya, larangan menata gaya rambut dengan kuncir kuda bukan satu-satunya aturan ketat yang berlaku bagi siswa di Jepang. Sekolah di Negeri Sakura ini juga pernah menerapkan aturan pembatasan warna kaus kaki, panjang rok, hingga bentuk alis.
Diketahui, aturan ketat dari sekolah ini ternyata sudah berakar di Jepang sejak tahun 1870-an. Tepatnya, kala pemerintah Jepang pertama kali menetapkan aturan sistem pendidikan. Aturan ini dikenal juga dengan nama buraku kosoku.
Dulunya, pada 1970-an, aturan buraku kosoku diperketat dengan upaya untuk meminimalisir tindakan bullying (merisak) dan kekerasan di kalangan siswa. Namun, seiring berjalannya waktu, aturan ketat tersebut disesuaikan kembali pada tradisi masing-masing sekolah.
sumber DETIK.COM
Aturan ini mulai terungkap setelah Motoki Sugiyama, salah satu mantan guru SMP di Jepang, membongkar aturan yang didengarnya dari kepala sekolahnya dulu. Alasannya, kata Sugiyama, gaya rambut kuncir kuda dikhawatirkan menarik gairah seksual siswa laki-laki karena tengkuk yang terekspos.
"Mereka (sekolah-sekolah di Jepang) khawatir siswa laki-laki (tertarik) melihat siswa perempuan (berambut kuncir kuda). Sama halnya dengan dengan alasan aturan hanya boleh memakai pakaian dalam warna putih di sekolah," terang dia kepada VICE World News, dikutip Senin (14/3/2022).
Baca artikel detikedu, "Sejumlah Sekolah di Jepang Larang Rambut Siswinya Dikuncir Kuda, Kenapa?" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5982118/sejumlah-sekolah-di-jepang-larang-rambut-siswinya-dikuncir-kuda-kenapa.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Aturan ini mulai terungkap setelah Motoki Sugiyama, salah satu mantan guru SMP di Jepang, membongkar aturan yang didengarnya dari kepala sekolahnya dulu. Alasannya, kata Sugiyama, gaya rambut kuncir kuda dikhawatirkan menarik gairah seksual siswa laki-laki karena tengkuk yang terekspos.
"Mereka (sekolah-sekolah di Jepang) khawatir siswa laki-laki (tertarik) melihat siswa perempuan (berambut kuncir kuda). Sama halnya dengan dengan alasan aturan hanya boleh memakai pakaian dalam warna putih di sekolah," terang dia kepada VICE World News, dikutip Senin (14/3/2022).
Baca artikel detikedu, "Sejumlah Sekolah di Jepang Larang Rambut Siswinya Dikuncir Kuda, Kenapa?" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5982118/sejumlah-sekolah-di-jepang-larang-rambut-siswinya-dikuncir-kuda-kenapa.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/